Aku pernah menyusuri setapak itu untuk mecarimu,
Membawa serantang ransum untuk makan pagi,
sebotol air dengan tutupnya agar tidak cepat habis,
Dan sekalung anggrek melingkar di leher
Saat itu, musim kemarau belum lah seperti sekarang,
Kadang masih ada rintik hujan yang jatuh membasahi kepala ..
Yang percikannya kadang masuk membasahi hati,
Membuat tetes air mata kadang mengalir bersama kenangan
Musim hujannya juga tidak selebat sekarang,
Banjir masih jarang ..
Sehingga masih ada tempat untuk berteduh
sambil menatap pelangi yang habis bercinta dengan badai
Kadang aku melintasi hutan,
Berpeluh,
Berkesah,
Mencoba mengamati pondokan sisa sisa pemburu tua yang mungkin bisa digunakan untuk melepas penat
Kadang pula aku menyelami laut,
Mencoba mencarimu diantar terumbu, putri duyung dan hamparan anemon
Membaui setiap karang kali-kali jejak tertinggal disana
Aku terbang,
Aku berlari,
Aku menyelam,
Mencari apa yang tersisa dari bayangmu,
Mencari apa yang masih bisa kukoyak dari kenangan akanmu ...
malam ini gadisku