Pages

Jumat, 20 November 2009

PERJALANAN


Perjalanan bathin menelusuri waktu,
menata rentetan-rentetan takdir, kulangkahi beribu-ribu kendala yang muncul
ada kalanya Perjalanan kelam menyeleksi hari depan
Coba kubur mimpi buruk, berharap tak akan terulang

Mesti harus jadi lelaki yang seutuhnya lelaki
Mencoba buang tangis, kubusungkan dada
Derita dan duka coba dimaknai dalam-dalam

Bangkitlah bersamaku matahari
rembulan, bintang-bintang, lembah dan deru ombak dilautan ayo bersamaku
beri spirit, keindahan, damai

Coba menyatu dengan harmoni langit,
hembusan angin, derasnya ombak dilautan

Berjalan diam menembus kedalam lubuk hati
menghimpun spirit, coba melewati ribuan rintangan

Baca Selengkapnya...

Selasa, 03 November 2009

Kearifan Dari Lembah Ramma

Berdiam dalam sepinya alam pegunungan, menikmati suara desir angin gunung di sebuah lembah, tempat yang jauh dari desa terakhir di kaki gunung, Desa Lembanna. Di tempat itu kami berbagi banyak hal, berkumpul, tertawa,beryanyi,bercerita dalam harmoni di Rumah panggung yang kira-kira berukuran empat kali tiga meter, di dalamnya terdapat dua ruangan, Ruang tamu yang menyatu dengan dapur, serta sebuah ruang tidur.

Sabtu malam, 31 Oktober 2009 saya dan kawan-kawan merasakan sesuatu yang sangat istimewa, ketika kami duduk bersama menikmati tembakau dan coklat panas,..tiba-tiba tata’ mandong masuk ke dalam bilik kamarnya dan menggambil sebuah alat musik kecapi dan dengan duduk bersila didepan kami mulai memainkan alat musiknya dan bernyanyi dengan suara yang yang khas penuh kesederhanaan, malam itu angin bertiup kencang, namun kencangnya angin dan dinginnya malam itu tak membuyarkan konsentrasi kami menikmati merdu alunan musik serta pesan-pesan yang disampaikan tata’ mandong lewat lagunya..

Seperti ada mistik memenuhi rumah panggung yang sederhana itu,..sebahagian yang disampaikan tata’ mandong yang bisa saya mengerti, katanya manusia mesti menjaga sikap sebagai manusia dan kelestarian alam, diantarannya Bawakaraeng dan sungai jeneberang,

Dari ekspresi wajah tata’ yang makin usur termakan oleh usia dia masih menjaga komitmentnya dengan meninggalkan desanya untuk total menjaga kelestarian lingkungan, Namun tak bisa dia tutupi kerinduannya sebagai manusia biasa. Tata’ juga bercerita bahwa keamanan dan kedamaian lebih berharga dari materi, tolong hentikan membakar hutan, menebar racun di sungai-sungai,karna kemungkinan ada longsor besar susulan yang bakal terjadi.

Di belakang rumah panggungnya yang sederhana tata’ punya .kolam ikan, yang ikannya diperuntukkan untuk siapa saja katanya, suatu bukti bahwa ditengah kehidupan yang serba material, masih ada sosok Tata’ mandong yang mau berbagi. Berharap lahir banyak manusia-manusia yang punya komitmen dan sikap seperti tata’ mandong

Akhirnya kawan klo kita rindu pada Lembah Ramma Ayo kita jalan lagi klo ada kesempatan, Jangan Kalian takut dalam gelapnya malam dan kencangnya hembusan angin,Karna bulan, bintang menjadi teman yang akan iringi kita menembus malam kawan dan di sana ada sosok tata’ mandong yang sederhana dan mau berbagi,…

Baca Selengkapnya...

Minggu, 11 Januari 2009

Biarin....

Kuketuk pintu hatimu,
dan,,, kubisikan rayuan ini,
melalui puisi kulantunkan sebuah kesenduan,
tapi,,,,
seandainya kau tolak,
maka akan kurampok hatimu,
kau katakan aku ini bajingan,
aku bilang biarin,
kau katakan aku nekat bin sinting,
aku bilang biarin,
kau katakan aku ini pencuri,
aku bilang biarin,
kau katakan aku ini gerombolan,
aku bilang biarin,
dan,,,,,,,,,,,,,
seandainya saja,
kau mau mengerti,
sayangnya kau tidak mau mengerti,
jadi akupun hanya bisa,,
bilang biarin....

Baca Selengkapnya...

Gadis Satu Blok

Gadis Satu Blok
oleh Andi Iccank Baharuddin pada 11 Januari 2009 jam 2:29

Sore ini hujan lagi turun
Kududuk di teras rumah sendiri
Hanya berteman dengan lamunanku,udara dingin
Dan kendaraan yang sesekali melintasi jalanan depan rumah ini

Tiba-tiba Aku tersentak bergetar
Ketika sesosok bayangan tiba-tiba muncul samar-samar
dari derasnya hujan di depan mataku
bagaikan bidadari nan cantik ingi berkenalan
dan bercumbu denganku

Jangan-jangan , teriak suara dari dalam hati
Kita tak boleh, itu melanggar etika
Salahka Aku berkenalan dan becumbu
Dengan sosok yang sangat cantik
Siapa yang tahan godaannya
Dialah sang putri dambaan di Blok ini
Dialah gadis

Baca Selengkapnya...