Rabu, 02 Juni 2010
Benang kusut Dan Realistis
Pernah kita lihat benang yang dipakai untuk menjahit bila ditarik dengan lembut dan lurus,sepanjang apapun dia tidak bakalan kusut.Mungkin seperti itu gambaran hidup kita sehari-hari,ibarat benang panjang kita akan terus berjalan,hingga berlari,kadang lambat dan terkadang cepat.Dan terkadang dalam perjalanan itu ada kalanya benang kita kusut begitu pula benang yang lain yang berada disekitar kita.Mungkin jika hanya saling silang,mungkin masih sangat mudah untuk memperbaiki kembali, meluruskannya.Namun apabila sudah saling kusut diantara beberapa benang yang ada,maka kita sudah mulai bingung,kelabakan dan banyak anak-anak manusia yang biasanya tidak sabaran dalam menghadapi hal itu dan lebih memilih jalan instant/cepat tanpa perlu membuang-buang waktu dengan segera mungkin untuk menguntingnya dan segera mungkin meninggalkan kumpalan benang kusut itu.
Dalam hidup dan kehidupan seringkali kita mengalami kekusutan hidup,penyebabnya banyak hal,kadang kita kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup,mimpi yang tidak terwujud,pekerjaan yang tidak menentu,dan beban hidup yang makin hari makin berat.Dan ketika semua hal itu kita alami mulai muncul pikiran buat mencari jalan pintas dengan cara menggunting benang kusut itu,melariakn diri ke hiburan-hiburan yang menyenangkan sesaat,meminum macam-macam obat penenang,aborsi,menikmati minuman-minuman beralkoho bahkan yang terparah terkadang muncul keinginan buatt bunuh diri.Iya tak bisa dipungkiri masih banyak anak-anak manusia yang memilih jalan pintas ini, memilih meninggalkan gumpalan-gumpalan benang kusut yang sangat menyusahkan itu dengan cara mengguntingnya dengan segera.
Kita tak memberikan waktu buat memikirkan segala sesuatunya,coba menenangkan sejenak pikiran kita,atau meminta beberapa anak manusia untuk sama-sama memperbaiki dan merapikan kekusutan yang melanda hidup kita dengan sabar.Dan tak bisa dipungkiri alangkah senangnya kita takkala kita berhasil merapikan, meluruskan benang kusut yang melanda hidup kita, betul tidak??? Yang tak kalah penting membuat kita lebih tegar dan menyalurkan hal-hal positif pada diri kita dan orang-orang sekitar kita.
Rasa kecewa itu muncul takkala dalam hati kita yang terdalam ada muncul kata-kata bahwa saya belum melakukan yang terbaik, belum berusaha secara maksimal, belum berbagi banyak hal kepada sesama, Akhirnya semua terpulang pada diri kita masing-masing bagaimana kita memandang benang-benang kusut yang hadir dalam hidup kita,Walaupun terkadang ada saatnya buat Kita melihat segala sesuatunya secara realistis.
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
02.16
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Catatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar