Menemui banyak bibir beraneka bentuk sejuta kata dengan baik dan buruknya Aku tersentak dari lamunan satu café dan warung kopi. Sebingkai menu yang menyelusupkan nikmat terpancar dari wajah-wajah mereka. Menemui banyak mata mengejar asa dan harapan dengan menaruh jemari di kepala masing-masing
Aku tersentak dari bayangan sofa dan kursi yang kusandari berbagai bentuk dan warna lampu menerangi mata ini. Engkau bercampur-baur seringkali kabur, namun aku mencatatmu, untuk rindu dan lalu kucoba, melupakanmu namun tak bisa sayang
Ketika berada dalam sepi orang menatap diri sendiri, menghadap diri sendiri dan berdialog dengan diri sendiri. Coba memandang gunung tinggi dari bingkai jendelaku, Kutatap pohon-pohon besar yang ada di imajinasiku. Katanya : "boleh berhenti, tapi jangan pernah lari sayang karena lari dari masalah,..tidak akan pernah menyelesaikan masalah sayang."
berhentilah dulu,..sekedar menghirup udara yang segar mengusir kelelahan yang sangat. menikmati perbekalan yang ada mengisi energi,..agar nanti kembali berjalan dan berlari Sayang. Cukup bagiku dan bagimu untuk mengerti Lihat aliran deras air yang tak pernah kalah dengan batu besar sekalipun
langit luas itu tak akan habis menyimpan berjuta rindu. Ingat jangan pernah berhenti selagi nafasmu masih berdetak...alirkan dia menjadi narasi…
Rabu, 01 September 2010
Jangan pernah berhenti selagi nafasmu masih berdetak...Sayang...
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
12.10
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Catatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar