Pada suatu ruang dan entah itu pagi, sore atau malam hari???
Ditempat yang sangat sempit disuatu jalan tak bernama
Tersipu sambil berbagi rayuan dengan waktu yang menggoda
Suatu waktu kita kan terpisah entah sebabnya apa???
Dalam tanya dan bimbangku ku coba raih angin dan gerimis hujan
Bila malam tiba ku ingin meraih banyak alur bersamamu
Berpetualang menyusur rimba, goa, dan anak-anak sungai
Entah darimana datangnya pelangi tersenyum diangkasa
Seiiring Suaramu yang pilu…
Penuh tanya yang akan terjawab oleh waktu
Suatu kali berdua kan menangis dan tak ada yang menolong
Saat Solitare itu melekat pada diri kita
Mesra dan tenggelam bersama matahari
Ada pagi,siang dan malam
Serasa ingin kembali ke masa kanak-kanak dulu
Indah tanpa ada rasa itu…hehehe
Tiba-tiba kita terasa seperti orang asing
Tak tau ujung jalan yang ditempuh
Tersesat di banyak jalan yang tak bernama
Tanpa ada cahaya…
Tak perlu merayu pada bayang-bayang ilusi
Tak perlu lari bersama angan-angan
Carilah sebuah pohon
Diantara lebatnya hutan-hutan itu
Kuhirup aroma kopi sejenak
Lalu kuminum pelan-pelan
Nikmatnya bertambah hangat
Lewat banyak wajah yang hadir
Selasa, 25 Januari 2011
Solitare dan Malam
Kamis, 20 Januari 2011
Kegagalan sebuah Keseimbangan
Kalau perkataanmu itu benar,…coba susul aku ke Bawakaraeng
Secantik melati itu melangkah berlalu dengan santainya
Perkataan itu harus dibuktikan
Tak sekedar diucapkan
Bukan hanya sekedar sms, surat, dan ucapan ditelepon
Terulang seperti tempo hari
Satu sosok pergi sambil melempar senyum
Efeknya masih terasa hingga detik ini
Mungkin karena begitu indah…
Senyum yang sering membuatnya tersenyum
Ucapnya…Dasar…hehehe
Tak mungkin dia menghilang begitu saja
Tanpa ada jejak sedikitpun
Stres tak karuan, letih minta ampun
Tapi tetap saja melangkah mencari jejak
“Coba Katakan apa yang membuatmu menyusulku???
“Ahh..masa kamu pertanyakan alasanku???
Apa yang akan kamu katakan “ CINTA”
Tersenyum sambil memandang bebatuan diantara pepohonan
Keheranan, lalu bertanya apa itu saja responmu???
“Maksudmu ???
Anda sudah tau sejak tempo hari bagaimana isi hatiku???
Apa semua itu belum menjadi bukti tentang syarat yang kau ajukan???
“Siapa yang mengajukan syarat??
Terdiam tertunduk…
“ Lalu..???
Tersenyum dan berucap,..Iya sudah…hmm…
Dengan santai berucap: makasih banyak ya…ku sudah mengetahuinya dari dulu
Ada apa sebenarnya dengan dirimu???
“ Coba bertanya ke bawakaraeng…
Apa kamu sudah Gila???
Kamu pikir batu, pohon, dan ranting-ranting itu bisa berbicara
Tapi ingat dan camkan,..Aku tak akan berhenti..
Apa kamu yakin???
Pikir dulu baik-baik…
Kamu tau,..Ku mulai menyukaimu..percaya itu
Kamu mau tau kusarankan ke bawakaraeng???
“Cuman ingin melihat reaksimu tentang salah satu kebiasaanku…hahaha…
Kamu kan selalu bilang sayang,..cinta,..dan sebangsanya..
Coba kamu gambarkan lewat beberapa puluhan kalimat tentang kata yang sebangsa itu…
Ayo tak usah malu…ku siap mendengarkan
Tak usah takut gagal dan ditolak
Karena kegagalan itu adalah keseimbangan…
Rampungkan saja gambaranmu tentang kata-kata yang sebangsa itu
Lalu temui aku lagi Di bawakaraeng ya…selamat tinggal…!!!
Nb : Buat yang di Malang...Makasih buat inspirasinya
Kamis, 13 Januari 2011
Bukan siapa-siapa
Rasa itu menjadi tak berbeda...
menjelma kata-kata...
Coba lihat dicermin...
Lelah namun tak kumaki...
Shubuh dan hujan menjadi satu
Diantara bisikan Setan + Malaikat...
Coba katakan nilainya rasa sakit
Ketika sadar memainkan permainan yang salah
Dibutakan oleh pikiran setan
Tak bisa membaca hati dan melewati batas
Apa adanya Pun Tak dianggap
Sia-sia menghabiskan banyak hal
Sebab yang ada curiga dan ketidakpercayaan
Seperti halnya setan yang menjerumuskan adam
Ingin meneteskan sesuatu
Seperti halnya hujan yang menetes
Disertai angin dingin
Sedingin perasaan saat ini
Simpel namun bukan sebuah kata untuk melawan
Tak Perlu ada tetesan darah
Semua baik-baik saja
Hanya sedikit kehampaan
Biarkan saja…
Hanya memberi sekilas…
Tak perlu menghabiskan waktu bermimpi
Jangan terlampau sering berucap Tentang takdir
Menatap cermin…
Memandangi langit yang masih hitam
Angin dingin berbisik
Hari lain,..bulan,..matahari,..Malaikat,..setan,..dan nama lain
Menunggu atas namamu
Tidak ada salahnya
Mampir di satu gerbang
Sebelum menetap di gerbang yang lain
Itu lumbrah dan hukum tidak melarang
Berjalan…
Berlari…
Sedikit merenung
Kita memang bukan siapa-siapa
Sabtu, 08 Januari 2011
Tanjung Palette
MenyadarkanKu
Tahun yang telah berganti
Dan telah pergi
Tak akan bisa kembali
Kerut diwajahku
Bagai saksi
Jalan yang telah kutempuh
Mencoba kuhitung hari
Mencoba hitung semua mimpi
Yang belum menjelma menjadi nyata
Ucapku harus kuraih
Kesempatan ini
Sebelum waktu berhenti mendatangiku
Ada lembaran yang mesti tutup
Ada satu persatu yang mesti dirubah dan dipoles
Tentang cerita lalu di antara engkau dan aku
Tentang dua hati iyang pernah percaya
Tentang seribu mimpi tanpa ragu tanpa curiga
Waktunya telah tiba
Ku tak ingin lagi
Menunggu, dan menanti
Harapan tuk hidupkan rasa yang perlahan terkikis
Oleh waktu
Ku tak ingin lagi dibuai kata-kata indahmu
Seperti namanmu yang indah
Hanya tuk kecewa
Hamparan karang-karang itu
Berkata lewat hembusan angin
Cukup sudah…
Kamu sudah lelah dan letih bersandiwara
Biarkan dia pergi beserta namanya yang indah
Dokumentasikan saja dan susun rapi
Cerita dan coretan yang tercipta buatnya
lagu yang dipersembahkan buatnya
Tiba-tiba kumerasa sepi sangat
Sambil menatap hamparan laut
Deretan batu karang
Diterpah hembusan angin malam
Tanjung palette…