Berbicara rasa itu
Berjuta rasanya
Berbicara rasa yang lain
Tak kalah banyak rasanya
Dicukupkan saja sampai disini
Silahkan pilih jalan masing-masing
Mungkin ada yang lebih pantas
Mungkin ada yang lebih
Tak usah dipertahankan
Apalagi katanya hanya urusan duniawi
Seperti itu ucapnya
Seperti itu tulisannya
Begitu akhir episodenya
Berakhir seperti tayangan di TV
Silahkan tertawa Dunia
Terlihat rembulan redup beberapa saat
Bintang pun malu untuk menampakkan diri
Matahari tak seramah yang dulu
Yang tersisa hanya embun dan hujan
Menemani episode baru
Diolah menjadi teman relaksasi
Membuat Jiwa dan raga siap
Menyambut Malaikat lain
Hadir dengan senyum yang beda
Maaf matahari
Kali ini bulan yang jadi pemenang
Walau tak ada bintang menemani
Tetap menghadirkan senyum anak-anak manusia
Satu malaikat kembali terbang tinggi
Tak menoleh sedikitpun
Dunia dan seiisinya tertawa riang gembira
Karena rasa yang sama kembali hadir
Malaikat menampakkan kedua sayapnya
Warnanya putih bersih
Berpadu dengan warna biru diangkasa sana
Menikmati sangat
Entah atas nama apa???
Apa paradox???
Apa kontradiksi???
Apa Kebohongan???
Apa Kemunafikan???
Atau in the name of fun???
Tak apa-apa terlontar darinya
Syukur dan tetap melangkah
walau tersenggol...melakoni manis, pahit kenyataan...
Rabu, 02 Februari 2011
Dunia tertawa
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
09.25
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar