Empat Mata berbagi di suatu hari
berbagi dan penuh kejujuran di dinding kamar berbeda
Bermacam corak dan warna
Ada saat kita memang mesti bisa berterus terang
Bukan untuk perpisahan melainkan perjumpaan
Saat kelelahan datang menghampiri
Meski sering terlambat tetap saja kusesali coretan takdir
Walau mesti seperti itu skenarionya
Tapi tunggu dulu itu masih penuh ketidakpastian???
Ketika satu-persatu saling menuntaskan rasa yang ada
kisah dan kata-kata itu belum titik (.)
Masih terekam dengan jelas episode-episode itu
Berbelok, berputar bersama kisah yang menanti di depan sana
Terasa sangat haus akan misteri-misteri itu
Karena hingga detik ini tak kudapatkan penawarnya
Tak ada yang salah dalam episode itu
Yang ada hanya menjalani skenario yang diberikan OlehNYA
Entah atas nama apa lagi mesti berpersepsi
Segala sesuatunya seperti menu penuh alternatif
Saling melihat diseberang perbatasan pagi, siang, sore
Berada disitu percaya masih bisa memulai lagi
Karena semuanya masih misteri dan belum titik (.)
Pikiran itu salah, ketika berpikir bisa menghapus kenangan
Atas nama apapun penuh apologi
karena kenangan itu selalu beredar mesra di udara
Selama sisa hidup akan dihirup memenuhi ruang-ruang yang ada
Saat itu kan tiba, dan tak perlu ada coretan dan ucapan Good Bye
Jumat, 04 Maret 2011
kisah dan kata-kata itu belum titik (.)
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
21.26
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar