Cukup lama dia terpaku pada hamparan hijau
Hijau yang mengingatkan beberapa sosok
Dari perjalanan dengan beberapa episode berwarna-warni
Meninggalkan banyak hal dalam hidupnya
Di bukit talung itu dia merindukan beberapa sosok angkuh
Yang menyebarkan wewangian khas dalam episode itu
Menghiasi sebuah jiwa yang keras
Layaknya sebuah lebah, dia ingin hinggap di tangkai bunga
Sesaat lagi ada pesta buatnya sederhana di saksikan bumi dan langit
Hingga sang penghulu tak perlu repot sediakan banyak alasan
Kerena lelaki itu berniat, berusaha dan berdoa
Di atas bukit memandang Pos 7 Bawakaraeng
Dia akan kembali sangat bersemangat di perjalanan
Bernyanyi sambil sesekali tertawa bersama hembusan angin
Ditemani beberapa wajah yang tersenyum tulus
Melahirkan pengertian, kehangatan serta apa adanya
Sedikit perih saat tangan dan betis tersentuh duri
Ada darah menetes di hisap beberapa facet
Cucuran keringat diantara bebatuan,pepohonan dan anak-anak sungai
Nafas-nafas tak beraturan ngos-ngosan
Tak menyurutkan langkah-langkah
Tak pernah jenuh dan selalu saja ada kerinduan
Mari sini berkumpul semua, berkolaborasi banyak hal
Terungkap transparan tentang banyak hal
Sambil terbayang ada yang menungguku dan kalian
Pagi pun datang masih malu-malu, sambil sesekali melambaikan tangan
Kabut tipis cantik setia menemani pada moment perjalanan itu
Rindu-rindu itu terobati tuntas, transparan dan apa adanya
Terbayar sudah perjuangan dan semangat-semangat itu
Pikiranku mengembara,..langkah manusia selalu mengandung resiko,..bersama di Ramma...
Rabu, 18 Mei 2011
LEMBAH RAMMA
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
12.53
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar