Pages

Sabtu, 30 Oktober 2010

A.D.I.N.D.A

Banyak kau lantungkan sepenggal rasa malam ini
Tentang senandung kerinduan yang tiada hilang
Diantar oleh hembusan angin panas
Ditemani kegelapan sangat

Menatap langit diatas sana
Ada yang mencuri bintang-bintang
Bulan pun enggan menampakkan diri
Hanya suara sendu terdengar lantang

Lampu-lampu kota tak berguna kini
Hanya pengantar menuju mimpi
Terkatung-katung sia-sia saat mata terbuka
Rasa sedih…bahagia…kematian seakan terasa sama

Syarat itu jadi tak masuk akal
Seakan memenjarakan jiwa dan hati
Semuanya jadi serba salah
Tanpa ada ujung yang jelas

Terbayang banyak hal tentangmu
Terbesik tak ada yang salah dalam hal ini
Terpulang ke skenario yang dibuat OlehNYA
Ditaburi coklat dan keju oleh tangan kita

Terlupakan atau tidak…itu tak penting
Relakan saja menjadi sebuah sejarah
Percaya masih banyak jenis kertas dihadapan kita
Menunggu buat di coret sambil tersenyum

Walau waktu terus berjalan
Angin pun berbisik akan harapan
Adinda coba rasakan...
Coba renungkan akan hal itu…

Baca Selengkapnya...

Rabu, 27 Oktober 2010

Pertanyaan dari jawaban Perlu

Coba cuci wajah di bawah matahari
Jernihkan mata sambil menatap sejuta bintang
Tenangkan pikiran di heningnya malam
Dengarkan lagu-lagu yang disukai
Bacalah Agama Yang kalian Sukai

Bungkus tubuh dengan dingin dan hangat cuaca
Disertai lelucon yang mengingatkan banyak wajah
Tertawa hingga akhirnya menangis

Biarlah badai hadir sesukanya
Biarlah sering-sering banjir
Biarlah gunung merapi itu meletus tak karuan
Biarlah cuaca sulit tuk ditebak

Keangkuhan dan kesombongan terlampau banyak
Menari-nari seenaknya hinggap di banyak wajah
Terlena sampai mabuk sangat…
Hingga akhirnya tertidur sambil ngorok..

Terlalu lama bercumbuh dengan kesalahan
Terlalu keenakan melakukan pembenaran
Terlalu sering berenang di kemewahan
Terlampau mudah tuk melupakan
Berkoar-koar…berteori tanpa action

Lihat ke dinding pikiran masing-masing
Saya rasa kalian tahu…tapi tak jujur
Pertanyaan dari jawaban masing-masing perlu…!!!

Saya tidak peduli apa yang Anda percaya
Bangunlah dari keterlenaan banyak hal
Percaya tak ada yang abadi...

Baca Selengkapnya...

Selasa, 26 Oktober 2010

Pasar malam

Kehidupan mungkin seperti pasar malam
Bising,..berwarna,banyak wajah
Mampu mengusir luka,..kejenuhan sejenak
Setelahnya sunyi senyap ditelan banyak hal

Kehidupan memang bagai pasar malam
Tentunya beraneka karakter,.. jubah dan topeng
Berpijak pada satu tempat yang dinamakan dunia
Diatas tanah di bawah langit

Bibirku bergerak bernyanyi
Walau terkadang tak terdengar
Dikalahkan bisingnya pasar malam

Kutidak sendiri menikmati pasar malam itu
Ku ditemani iblis dan seorang malaikat
Jalan bertiga berkeliling tanpa tujuan
Dengan sorot mata yang tajam
Mereka kompak berbisik sebentar lagi hujan

Pasar malam seperti hidup yang menyimpang senyum dan luka
saling bergantian…tidak teratur…antara satu dan lainnya
Ku masih di sudut lapangan ini di hinggapi banyak rasa
Sebentar lagi pasar malam ini berakhir

Baca Selengkapnya...

Senin, 25 Oktober 2010

Obral kata berlebihan

Detak jam dinding itupun terhenti
Akhirnya Laki-laki ini kehabisan kata
terulang untuk kesekian kali…berujung
Saatnya semua akan ada disini
terdampar di sebuah ruang yang tak punya nama

Duduk di tepian sebuah sungai
Ku tak bisa menjelaskan tentang hakekat sunyi…mimpi dan rindu
Hujan sebentar-sebentar turun
Mungkin badai juga akan datang
Disertai kilatan guntur yang membawa kabar buruk

Tangisan hanya sesaat
Selebihnya senyum…ikhlas
Tak perlu ada lagi obral kata sayang dan rindu berlebihan
Nanti over dosis…muak…akhirnya muntah
Beberapa saja itu cukup dan sangat berarti

Mungkin mimpi yang bisa mewujudkan hal tertunda
Ada yang bisa dimaknai
Ada yang tidak bisa dimaknai…tersembunyi di dasar samudra
Bermain dengan putri duyung dan banyak ikan

Ijinkan Laki-laki ini membagi beberapa kenangan
Yang berjatuhan bersama tetesan hujan
Terbang bersama hembusan angin yang silih berganti
Muncul di kilauan lampu-lampu jalan kota ini

Tak perlu ada ucapan perpisahan
Karena memang itu tak harus...
Manusia berencana...skenario bisa berbeda dariNYA...

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 23 Oktober 2010

Daftar tunggu

Kamu mungkin tak sadar selama ini
Saat kamu bertanya Mengapa rasa ini mesti hadir???
Dalam setiap hembusan nafas

Kamu mungkin tak sadar selama ini
Bisa saja mata kamu buta
Tertutup oleh banyak hal
Yang kamu lakukan

Kamu mungkin tak sadar selama ini
Atau kamu hanya bersandiwara dan menikmati
Dan menganggap ini memang suatu kewajaran
Nikmati saja sepuas hati

Kamu mungkin tak sadar selama ini bahwa tak hanya satu
Tapi banyak laki-laki
Yang memiliki pikiran dan sekaligus hati buatmu
Masih berharap  namaku masih ada
Jangan kau hapus dalam daftar tunggumu…hehehe…

Baca Selengkapnya...

Kamis, 21 Oktober 2010

Malam Dan Hujan

Terbayang waktu itu saat pertama melihatMu
Dimana muncul benih harapan dan mimpi yang menghibur sekaligus menyiksa
Mencoba menyusun dengan rapi serpihan-serpihan cerita itu dalam coretan
Seiiring hujan yang jatuh ke pangkuan Bumi malam ini

Hujan terima kasih telah datang bersamanya malam ini
Beserta banyak rasa cemas dan tanda Tanya
Kucoba kumpulkan keberanian dan kesabaran
Masih mencoba menahanMu agar tak Lari bersama malam

Hujan beribu maaf KU ucap…
Kamu mungkin takkan mengerti
Semuanya penuh akan tanda tanya…
Diiringi rasa yang semakin membesar dan gila  tentangNYa

Malam ini mungkin mataNYA  telah lelah berkeliaran
Sedikit ambisi dan mimpi yang tersisa
Ingin menyerahkan diri sepenuhnya pada malam
Malaikat terbaring dikawal malaikat dengan senyuman

Ahhh ingin berucap dengan lembut di pinggir daun telinga Nya…
Selamat tidur,.. malaikat,.. ditemani hujan malam ini
Biarkan merdu kicauan burung membangunkanMU esok hari
Walau kaMu takkan ingat Tiap malam KU menjengukMU
Membetulkan letak bantalMU dan memperbaiki posisi selimutMU

Baca Selengkapnya...

Selasa, 19 Oktober 2010

Dosa + Segelas Kopi di Pagi Hari

Dosa Di Pagi Hari
Kubuka lebar jendela di bilik kamarKU
Kubuka pula bilik hatiKu
Kuserahkan pada hujan…Tolong sirami…lah…

MataKu masih berat melihat berbagai bentuk
Dibawah sekumpulan awan yang hitam
Berulang kali melirik tanpa arah yang  jelas
Terlihat beberapa titik noda hitam dikertas putih di sebuah meja

Berjuta tetes air yang jatuh
Ada yang tertawa dan ada yang menangis meresap ke tanah
Pelan-pelan dingin menusuk melewati kulit
Hingga ke sumsum tulang-tulang ini

Berulang-ulang angin berhembus dan menyapa lewat caranya
Terdengar detak  jantung
Terdengar hembusan nafas yang Satu
Terbayang banyak dosa
Ter…ingat keangkuhan…Ku

Samar  sinar itu terlihat masuk lewat bilik jendela
Embun turun menyatu dengan tanah
Burung-burung bernyanyi bergantian
Terbayang kehangatan segelas kopi
Terbayang wajahMu sempurnakan Pagi ini…
Syukur Kuucap…

Baca Selengkapnya...

Senin, 18 Oktober 2010

"Napatilas Sejarah...

Kehidupan…Tak lepas dari datang dan pergi
Bagai aliran sungai yang mengalir…
Segigih apapun kita membendungnya dia akan tetap mencari celah untuk meneruskan jutaan tetesnya
Seperti hembusan angin yang selalu bertiup walau kadang cepat…lambat
Bertiup dan berlalu dengan berbagai cerita dari banyak anak-anak manusia…siisi penghuni Bumi dan penghuni langit…

Sadar akan hal itu saat kunikmati kebersamaan dengan mereka…sejenak…berkesan…banyak senyum
Mereka menapatilas sejarah…menengok sedikit tentang cerita nenek moyang…
Terdiam sejenak menikmati suasana tempat dan kebersamaan itu sambil terjung ke dalam imajinasi :
“Tuhan mungkin menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar keduanya saling mengenal… menyayangi dan saling menolong. Dan Keduanya punya tugas yang menurutku sama, yaitu melestarikan kehidupan…meskipun ada perbedaan peran diantara keduanya.

Mungkin Peran yang bisa menjadikan keduanya menjalankan fungsinya sebagai mahluk sosial…anak-anak manusia bisa saling mengenal…menyayangi dan saling tolong-menolong…Lalu Tuhan memberikan potensi kepada laki-laki dan perempuan atas nama rasa cinta…
Atas nama rasa cinta itu kemudian anak-anak manusia saling memberi cinta yang terurai menjadi perbuatan…iya terurai menjadi perbuatan dan itu kusaksikan pada diri mereka…ah banyak rasa yang berkecamuk dalam benakKU saat itu…Spontan Kuberucap Alhamdulillah…

“Suara dari beberapa bidadari menyadarkanKU…meloncat keluar dari imajinasiku lalu mengajakKu bergaya bersama melanjutkan perjalanan…kemudian bersalaman dan berucap sampai jumpa lagi dilain waktu…





“Kuberucap dalam hati senang bertukar cerita…berbagi senyum…menapatilas sejarah itu bersamaMu dan penjaga hatiMU…datanglah sesukamu..Kan kutemani kalian melihat banyak wajah dan sudut-sudut Kota ini…

Baca Selengkapnya...

Rabu, 13 Oktober 2010

Melebur Satu Paket


Teramat sangat sulit untuk menemukan Anda…
Padahal Aku berdiri tepat di belakang Anda…
Diantara jalan-jalan yang sunyi
Dan lorong-lorong yang ramai

Ahh…mengapa Anda??? bagaimana mungkin???
Pertanyaan-pertanyaan ini mengarah Entah kemana ujungnya???
Percaya saya punya kebebasan tersendiri
Jangan sampai tidak
Yakin saja sepenuh hati
Sepenuh hati yakin akan hal itu

Tampaknya wanita itu…Betulka seseorang yang aku tidak tahu???
Bahkan setelah sekian lama
Sampai akhirnya Kumenemukan cara untuk sendirian…
Hingga berpikir bahwa Aku mungkin akan kehilangan akal…ihhhh

Jujur Wanita itu begitu rendah hati
Dengan sepasang mata yang membuat saya terpesona…
Walau terkadang tak mengobral kata…Entah seakan membuat saya tahu segalanya

Di benak Ku sering berulang-ulang muncul
Dari awal ku dikalahkanNYA…
Dalam permainan saya sendiri Dia mengalahkan saya

Tapi tunggu dulu…
Kata hatinya…dia akan kembali lagi
OOOhhh….tidak ini bukan akhir….
Dia  tidak menyerah
Teramat ingin dunia tahu bahwa Dia tidak akan membiarkan Anda lupa
Membantu dia mengerti banyak hal

Dia masih yakin dan percaya…
Dari awal pertemuan itu
Namun Jika Kamu tidak percaya… silahkan….!!!
Tapi Jangan lari dan bersembunyi…

Coba belajar tentang yang dua itu
Coba belajar berbagi dalam banyak hal
Coba belajar saling melempar senyum
Coba belajar akan indahnya perpaduan warna

Dan Akhirnya…
"Perkataan...Perbuatan...Waktu...Rasa...Melebur Satu Paket...!!!

Baca Selengkapnya...

Senin, 04 Oktober 2010

Takdeang Bercerita


Berbagi cerita di tempat yang punya banyak cerita
dari banyak wajah anak-anak manusia
penyesalan...dosa...sedikit kerinduaan...sebuah senyuman
Dari rentetan sebuah perjalanan

Tempat yang memahamiku
Selalu welcome ketika kudatang
dari dulu hingga kini
Walau perubahan di sana sini...

Dia berkata dengan sopan
Tak usah ada rasa penyesalan...
Dosa itu manusiawi...
Kerinduaan itu pastinya Ada
Senyumman manis itu tak usah berusaha untuk dilupakan

Kubalik bertanya : alasannya???
Dia kemudian menjelaskan dengan sabar :
"Kamu kan sudah melakukan yang terbaik,..mengapa mesti menyesal???
"Manusia itu egois,..Khilaf selalu ada,..Pelupa,..Bisikan setan dari segala arah...dosa itu manusiawi
"manusia itu selalu mengagumi yang indah...wajarlah klo ada rindu...mesti sedikit...
"Tak usah dilupakan karena yakin kamu takkan mampu melupakan

Hening sejenak di tempat itu..
Hening yang sangat...baru kurasakan kali ini
Hening yang mungkin takkan kudapatkan di tempat lain

Lalu ketertawa lepas tepat pukul 12.09 tengah malam
berteriak di imajinasiku : Tak pantas Kumenyesal...sangat tak pantas
Terlampau banyak Kontradiksi yang dihadirkan di perjalanan itu
Ada pengingkaran Ucapan dan perbuatan...
Banyak kebohongan...

Biarkan dia tersenyum bahagia...
Biarkan dirimu tersenyum Damai...
kalian telah memilih...
Tak perlu hadir kontradiksi terlampau banyak
Terlebih kebohongan...
tapi senyum itu mesti tetap ada walau hanya di ingatan...hehehe

Tempat itu balik bertanya kepadaku : Kenapa cuman sedikit kerinduaan???
"Kuberkata :mungkin karena dia tak seindah yang kubahasakan selama ini...
Mungkin dia tak secantik dirinya yang dulu pernah hadir...
Mungkin dia punya senyum yang tak semanis senyum yang dulu...
Mungkin dia terlampau banyak kontradiksi...
Mungkin Ku tak pantas Buatnya...
Mungkin karena hal ini sudah pernah kualami...
Entahlah???

Tempat itu berbisik kepadaku :"kamu apa adanya bercerita...
Istirahatlah...Saya juga lelah dan butuh istirahat...
Masih banyak mimpiMu...
Masih banyak senyum yang menungguMu...
Terulah melangkah...
Nikmati tempat ini dengan segala sesuatunya
klo ada waktu datanglah kembali kesini
Tak akan pernah Ku bosan berdialog denganMU...
Jangan lupa kirim doa dan tersenyumlah...

Baca Selengkapnya...