Jiwaku bernyanyi…
Dia punya dua sayap menembus langit biru
Terhempas sedikit dan sedikit ke kiri dan kanan
Disentuh beberapa tetesan air
Di antara himpitan langit biru itu …
Mata hati berbicara
Bagai sebuah pisau yang merobek dalam
Di hari ini
Mencoba kutelan semua masa lalu
Biru…biru…putih…putih…hitam..hitam…
Warna yang menemani mataku yang kagum
Tersenyum…termenung…bersyukur…
Mengingat cerita itu dan terbayang cerita didepanku
Aku sering ditikam sepi
Aku sering ditampar angin dingin
Aku sering ditikam cinta
Pernah dihempaskan air
Pernah di sudutkan alam
Tapi aku tetap berdiri…
Alunan musik menggema
Nyanyian jiwa menghibur sangat
Membersihkan rongga-rongga yang tersumbat
Menjaga kesadaran Jiwa
Mengasah mata hati
Berteriak dan menjeritlah sayang
Menjeritlah selagi bisa…
Tertawa atau menangislah
Jika itu dianggap penyelesaian….
Batu karang masih menunduk
Diantara tamparan ombak lautan
Menjadi saksi akan sebuah cerita
Sambil bernyanyi
Membentuk harmoni alam di bawah langit biru
Senin, 13 Desember 2010
tertawa atau Menangislah
Diposting oleh
Andi Iccank Baharuddin
di
19.23
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar