Akan selalu ada garis tipis antara iman dan pengkhianatan
iya dan ada penyangkalan dan kejujuran
Ketika kemenangan itu menyerah,
Bek naik menyerang, pertama kali dan jadi yang terakhir
Sewaktu Anda sedang falling in Love
Terpikir kalo Anda takut itu kecelakaan
Ada garis tipis antara harapan dan ilusi
Waras dan gila…perbedaanya tipis
Sulit tuk dipilah-pilah
Lupa dan ingat…pura-pura tersenyum…nyata dan ilusi
Ketika Anda sedang Falling in love
Muncul perasaan takut itu akan wafat
Belokan dan lorong kebenaran menjadi dusta dan terbang
Jika memang Anda mesti meninggalkan
Minimal bawalah nama dan cerita
Bawalah bersama ketika Anda pergi
Jika memang tidak bisa menetap
Memang ada awal ada akhir
Tak apa-apa Anda berjalan
Ingat banyak sudut dan jalan
Dilalui dengan segala ceritanya
Menjadi saksi tentang berbagi banyak hal
Aman…bahaya…rasa takut…marah..kuat... lemah
Semua manusiawi
Tak usah mencari yang salah
Berbenah saja tentang pribadi masing-masing
Ada ancaman dan godaan
Ada Perdamaian dan frustrasi
Buruk atau baik…kebenaran atau berbohong
Kembalikan sama diri kita
Intinya tak usah bertele-tele
Apa adanya dan ada apanya
Jujur…semua punya orientasi
Berhenti berapologi…
Apalagi mengambinghitamkan
Jumat, 24 Desember 2010
Berhenti berapologi...Apalagi mengambinghitamkan
Rabu, 22 Desember 2010
Bebek oh bebek
Bila tangan kami terpotong…
Potongannya akan meninggalkan jejak di aspal jalan
Mencari sisa biji-biji uang dalam tanah becek
Mata kami lepas…keluar dari wadah lalu menggelinding
Menuju kilau uang yang tersembunyi
Terbenam dalam gelap.
Tubuh kami bungkuk
Terbungkuk karena sakit menahan berat tuntutan
Injak punggung kami hingga merasa baikan
kami harus berhormat pada panas matahari.
Yang hampir setiap hari hadir di muka bumi
Kepala kau pegang erat hingga leher serasa akan putus.
mulut kami terjepit jawabmu.
Hanya bisa cuap-cuap…wkwkwkwkw…
Beri alasan kenapa kami harus menerima itu
pagi lalu bertebaran keberbagai arah
ikuti kemauanmu…
Sekiranya kami seperti bebek
pagi ini potongan tubuh kami terpanggang…
Siang nanti potongan kami tergoreng…
Malam nanti di tumis…
Dini hari nanti di rebus…
Silahkan kalian nikmati di atas meja makan
Walau kepala kami banyak tersimpang cerita
Tentang tetangga yang makan bebek goreng
Otak kami berhitung berapa jumlah uang buat beli daging bebek
Penasaran berapa banyak yang telah merasakan nikmatnya daging bebek
Minggu, 19 Desember 2010
Tersenyumlah karena dia sanggup sayang
Dia tata ulang kamarnya
Pasang 2 buah lampion
Dia pikir itu cukup
Dia geser posisi bunga edelweiss
Teman menawarkan beberapa nama untuknya
Sayang semua belum ada yang membuatnya rindu
Dia sudah mencoba menghabiskan waktu dengan seseorang yang baru
Tapi semua orang
Masih mengingatkan nama itu untuknya
Mencoba memainkan beberapa lagu mengubah sudut pandangnya
Tapi setiap suara
Masih mengingatkan nama itu
Dia telah berjalan
Dengarkan pembicaraan orang-orang di jalan
Dia tidak merasa kesepian
Yakin bahwa dia sanggup
Dia melihat beberapa film
Sayang wajah itu masih beredar dilayar
Dia pikir Dia gila
Tidak dapat membuat keputusan
Dalam beberapa saat
Dia ingin tahu di mana letak salah itu???
Siapa dan bagaimana???
Hingga episode ini terjadi
Sedih ketika mimpi itu tak terjadi
Percaya itu hanya untuk beberapa saat
Tersenyumlah karena Dia Sanggup sayang…!!!
Jumat, 17 Desember 2010
Para pemain
Menatap meja-meja itu
Bervariasi warnanya
Terang…Menarik mata tuk menatapnya lama
Berada di atas hamparan persegi tangan memegang kartu
Ada banyak gambar… entah berarti apa?
Sayang ohh nasib tak bisa dilukis menggunakan kampas
Coba lukiskan ampas kopi yang mulai kering
Anda,..Saya,..kalian adalah pemain
Bergantian banting kartu. Mungkin???
Kumpulan gambar itu silaukan mata sangat
Tak usah kwatir berlebihan
Pak Polisi Dkk belum membunyikan sumpritan
Lanjutkan saja…katamu…
Modal masih membukit tinggi terlihat
Dalam Jejak waktu…Masih tertawa riang kegirangan
Hamburkan isinya…sambil menunggu waktu tertawa
Menyentil dengan berbagai siasat
Semua akan menuju Nol…
Akan tiba waktunya sayang
Raja dan ratu akan turun ranjang dan kursi empuknya
Ditemani sorakan dan tepuk tangan para prajurit
Kadang ditakdirkan menang dan juga kalah
Pada kisah ini…setan dan malaikat berbaur
Menyaksikan kisah itu
Seperti bayi yang menangis mengharapkan susu
Prajurit pun dengan ikhlas
Menimpuk Raja dan ratunya…
Tanpa ada rasa bersalah
Senin, 13 Desember 2010
tertawa atau Menangislah
Jiwaku bernyanyi…
Dia punya dua sayap menembus langit biru
Terhempas sedikit dan sedikit ke kiri dan kanan
Disentuh beberapa tetesan air
Di antara himpitan langit biru itu …
Mata hati berbicara
Bagai sebuah pisau yang merobek dalam
Di hari ini
Mencoba kutelan semua masa lalu
Biru…biru…putih…putih…hitam..hitam…
Warna yang menemani mataku yang kagum
Tersenyum…termenung…bersyukur…
Mengingat cerita itu dan terbayang cerita didepanku
Aku sering ditikam sepi
Aku sering ditampar angin dingin
Aku sering ditikam cinta
Pernah dihempaskan air
Pernah di sudutkan alam
Tapi aku tetap berdiri…
Alunan musik menggema
Nyanyian jiwa menghibur sangat
Membersihkan rongga-rongga yang tersumbat
Menjaga kesadaran Jiwa
Mengasah mata hati
Berteriak dan menjeritlah sayang
Menjeritlah selagi bisa…
Tertawa atau menangislah
Jika itu dianggap penyelesaian….
Batu karang masih menunduk
Diantara tamparan ombak lautan
Menjadi saksi akan sebuah cerita
Sambil bernyanyi
Membentuk harmoni alam di bawah langit biru
Senin, 06 Desember 2010
Menetes Dengan Indah
Air mata itu menetes dengan indah
Ketika mereka menatap rumah itu
Ada seseorang yang telah meninggalkanya
Istimewa sangat…
Selalu menyediakan minuman enak dan makanan lezat
Berbagai variasi dengan berbagai rasa
Beberapa hari lalu dia akhirnya menghembuskan nafas
Bukan menyerah pada keadaan
Tapi memenuhi tuntutan scenario…
Sebagai seseorang yang sangat sabar menurutKu
Perempuan itu punya semangat besar
Pemberani menghadapi dunia dan keadaanya
Berbagi pengetahuan terhadap banyak anak manusia
Tanpa melihat ras, agama, warna kulit, status social
Dia melakukanya dengan banyak senyum
Mereka pun membalas dengan menurut dan tersenyum
Seperti manusia Lain dia masih punya banyak cita-cita
Tentang banyak hal yang ada di dunianya
Tentang laki-laki yang mendampinginya
Tentang anak-anaknya…
Tentang Cucu-cucunya…
Namun scenario mesti diikuti
Dia telah pergi..
Dengan cita-citanya dan rasa khawatirnya
Berbaur dalam satu rasa
Menetes air mata tak terbendung
BUkan air mata cengeng…
Bukan pulah air mata sedih
Tapi ini air mata cinta…
Sambil menatap batu Nisan di siang hari ini
Jl.M. Jufri, 6 Desember 2010
Buat Tanteku A. Suhartini,Chusnul yang selalu Punya banyak senyum dan cerita menarik buat kami,…Damai disana…Kembalilah Ke PenciptaMU sambil tersenyum…
Kamis, 02 Desember 2010
Hening Kembali Merayap
Melintas di jalan perintis kemerdekaan
Anak-anak manusia berkeliaran di berbagai tempat
Demi mengisi lambung tengah
Kumpulkan tenaga yang mulai terkuras
Sekumpulan awan hitam menerjang mata-mata itu
Berulang kali berbelok arah tanpa kejelasan
kadang berputar saja di satu tempat
Titik putih pun itu meradang sangat
Jatuhlah ia pasrah pada gravitasi
Menghasilkan banyak warna
Di hamparan tikar, karpet, dan tehel
Sesekali anginmu berhembus
Disertai banyak senyum dari wajah-wajah itu
Merangkul pesona dengan penuh kagum
Desir air yang jatuh dari langit
Tertawa-tawa ketika bertemu batu dan tanah
Aroma berhembus kuhirup dalam
Bau yang kusukai…Kunikmati sangat
Banyak nafas dan harapan
Banyak detak dalam satu tempat
Disertai gelombang hujan yang melebar berjatuhan
Seakan membasahi diri ini
Terlintas dosa yang perlahan menarik kaki-kaki ini
Warnahnya hitam meliuk-liuk di permukaan air
Kutak dapat memutar waktu
Maaf atas hal itu
Tersadar lenyap di permukaan
Lalu hening kembali merayap