Pages

Rabu, 25 Mei 2011

LEBEL SENYUM ITU

Tak mewakili hal-hal sederhana dalam banyak coretan
Sebab dibuat tak sederhana oleh banyak hal
Apa mesti hidup dibawah bayang-bayang
Lalu tertidur di atas ranjang lama sangat
Sambil menjebak kan diri di masa lalu, tak bergerak???


Asa dan mimpi entah suatu hari akan dibutuhkan
Kuluangkan waktu, kusiapkan ruang disudut itu
Mendamba hal itu, sambil melangkah…
Kembalikan ke diri masing-masing ritmenya


Menatap langit di hari-hari yang beda
Bintang-bintang senang bersinar
Isyarat-isyarat itu pelan kutemukan
Menghadirkan secercah cahaya menemani hari dan malamku
Memberi arah dan banyak saran


Saat tiba waktunya sevisi sambil berbagi senyum
Berusaha dan doa-doa itu terkirim
Kau dan aku saling mengingatkan
Saat-saat nyata merasakan hal yang sama
Berdatangan inspirasi bukan hanya sekedar negosiasi


Saat kau dan aku terbangun
Coba dengarkan beberapa lagu menemani raga dan jiwa
Sederhanakan pikiran kau dan aku
Berkirim pesan, berbagi waktu, dan silahkan berikan lebel


Tak perlu sering  berbicara di ruang kosong
Pelan kolaborasikan duniamu dan duniaku
Niat, usaha itu telah hadir dalam simfoni itu
Berdua terjaga ditemani coretan,nada-nada, doa, dan senyum itu

Baca Selengkapnya...

Rabu, 18 Mei 2011

LEMBAH RAMMA

Cukup lama dia terpaku pada hamparan hijau
Hijau  yang mengingatkan beberapa sosok
Dari perjalanan dengan beberapa episode berwarna-warni
Meninggalkan banyak hal dalam hidupnya

Di bukit talung itu dia merindukan beberapa sosok angkuh
Yang menyebarkan wewangian khas dalam episode itu
Menghiasi sebuah jiwa yang keras
Layaknya sebuah lebah, dia ingin hinggap di tangkai bunga
Sesaat  lagi ada pesta buatnya sederhana di saksikan bumi dan langit
Hingga sang penghulu tak perlu repot sediakan banyak alasan
Kerena lelaki itu berniat, berusaha dan berdoa
Di atas bukit memandang Pos 7 Bawakaraeng
Dia akan kembali sangat bersemangat di perjalanan
Bernyanyi sambil sesekali tertawa bersama hembusan angin
Ditemani beberapa wajah yang  tersenyum tulus
Melahirkan pengertian, kehangatan serta apa adanya

Sedikit perih saat tangan dan betis tersentuh duri
Ada darah menetes di hisap beberapa facet
Cucuran keringat diantara bebatuan,pepohonan dan anak-anak sungai
Nafas-nafas tak beraturan ngos-ngosan
Tak menyurutkan langkah-langkah

Tak pernah jenuh dan selalu saja ada kerinduan
Mari sini berkumpul semua, berkolaborasi banyak hal
Terungkap transparan tentang banyak hal
Sambil terbayang ada yang menungguku dan kalian

Pagi pun datang masih malu-malu, sambil sesekali melambaikan tangan
Kabut tipis cantik setia menemani pada moment perjalanan itu
Rindu-rindu itu terobati tuntas, transparan dan apa adanya
Terbayar sudah perjuangan dan semangat-semangat itu
Pikiranku mengembara,..langkah manusia selalu mengandung resiko,..bersama di Ramma...

Baca Selengkapnya...

Selasa, 26 April 2011

KAU DAN DIA

Ketika banyak rasa bercampur aduk tak jelas
Apa mendominasi siapa dan sebaliknya
Siapa yang butuh dan apa yang dibutuhkan
Ku ingin Kalian mengunjungiku
Menyapaku dengan logat  yang tak karuan

Di pembaringan  yang sederhana ini
Ada sayatan kecil di hatiku
Mereka telah menggunakan senjata keindahannya
Melalui tawa, senyum, tangis,canda, omelan-omelanya
Tak akan berhenti kuingat menetap di ruang-ruang jiwa

Terkadang ingin kuikat erat semuanya
Kurampas lalu kuletakkan di ruang tak bertepi
Semua hanya imajinasi tak realistis
Diantara daun-daun kering yang jatuh dari tangkai pohon

Matahari serasa menyinari dengan lembutnya
Kau dan dia begitu senang membuat kekalahan
Namun tetap saja kutersenyum ketika kuingat senyum kalian
Hati terasa damai, tenang dan teduh

Daun-daun perlahan berjatuhan dari pohon
Ditiup mengikuti irama angin kecemasan
Sesekali terkena sinar matahari menghangatkan
Disekitarnya tumbuh teratai putih nan cantik
Ketika senja itu datang lalu pasrah dipeluk erat oleh malam

Kau dan dia di seberang sana
Terpisahkan sebuah jalur yang tak berjarak tak bernama
Saat mayoritas rasa perlahan mengecil  dan padam
Seperti sebuah lilin yang menyala termakan kegelapan malam

Kau dan dia
Sesekali saja melihat wajah kalian
Dalam suasana yang  penuh ketidakmengertian
Dalam sebuah ruang-ruang hampa
Setelahnya itu tersenyum berjalan lewati pilihan masing-masing

Baca Selengkapnya...

Senin, 25 April 2011

HUTANG MESTI DILUNASI

Ada kepuasan awalnya ketika terlintas kata tuntas itu
Bangga muncul dengan pesonanya
Ketika yang ada di pikiran bisa terwujud
Hanya seketika, sekejap berlalu dengan warnanya
Memang hal itu berlawanan dari yang  diinginkan
Kontradiksi luar biasa besarnya terjadi disitu

Benar-benar pantas mendapat hukuman
Bahwa penyesalan tak pernah muncul di depan
Tak menyadarinya sampai dia menyampaikan kebenaran
Tersembunyi dari ruang hati yang indah dan tulus

Dia memang orang bodoh
Terlampau tinggi cita-citanya
Tak sadar kalo dia sangat jauh dari 90 % kesempurnaan
Akhirnya berbuat kesalahan yang sama

Entah hari-hari itu akan dihiasi apa???
Saat kebencian berlipat ganda menjadi nyata
Kehidupan penuh hal-hal  yang tak terduga
Mencoba dan harus pindahkan kaki walau perlahan
Karena hutang mesti di lunasi

Terima kasih buat semua kata yang hadir
Bersedia berbagi singkat tapi berkualitas
Menghiasi hidup yang bertambah berarti
Terima kasih yang tak terhingga
Maaf buat yang disengaja dan yang tak disengaja











NB : Maaf kalo ada janji yang belum terlunasi, dan maaf buat coretanku yang berantakan...

Baca Selengkapnya...

Jumat, 15 April 2011

BIAR YANG 3 BERBICARA

Jantungku berdetak seiiring detak waktu berjalan
Menyisahkan kenangan yang sedang rewel
Bersamamu, tak banyak sih, tapi hampir membunuhku
Kebimbanganmu, cuekmu dan karaktermu selalu terkenang
 Layaknya sebuah pondok memberi isyarat tak berpenghuni
Mei mengabur di awal April terlihat di kalender
Itu sepertinya pertanda ku harus pergi

Tempo hari banyak yang ingin kukatakan
Namun entah dihadapmu hanya diam membisu
Dingin Bagai gumpalan es di kutub utara sana
Saatnya berbenah, ku tak ingin lagi ketinggalan Bus

Berjalan di koridor terminal itu, bayangmu seakan mesra menemani
Kerinduan pun tak akan habis dan semua serba tak beraturan
Melintas banyak hal yang coba kusembunyikan  beberapa tahun ini
Sengaja ku matikan ponselku dan takkan kuaktifkan selama 3 hari
Bukan karena kehabisan pulsa ataupun tak sanggup membeli pulsa
Tetapi biar yang  3 itu bercerita tentang diam dan pergimu

Ku mengenalmu 3 tahun, lumayanlah…
Percaya banyak yang tertinggal tapi lebih banyak yang akan datang
Senyum dan tawamu meniggalkan bekas kebebasan yang indah
Sebab alam membebaskan seperti yang kau sampaikan di lembah itu…

Baca Selengkapnya...

Rabu, 13 April 2011

AKU MASIH DISINI

Ku menemukan potongan-potongan di tangan saya
Beraneka warna dengan sensasi yang berbeda
Mungkin  hanya butuh waktu bagi saya dan dirimu untuk memahami
Walau tak semuanya mesti dipahami dan tak akan mungkin

Sosok-sosok itu memberi saya kata-kata
Dan saya tidak bisa mengatakan di coretan kali ini
Maaf ya buat semua yang kan penasaran
Ada sensasi lain yang tak kalah cantik tentang hal itu

Coba saling berpegang pada saat kita kan hanyut
Tak perlu menyembunyikan kalo kita sama-sama mahluk sosial
Banyak hal yang akan membuat kita serasa hidup dengan banyak warna
Di atas kota-kota yang muncul  aliran sungai yang jernih

Tak semua inginmu ku ketahui, maaf
Makanya beritahu walau beberapa saja
Kemana kau ingin pergi ku juga tak pernah tahu
Sms atau telepon sesekali waktu
Percaya aku masih di sini

Ku sudah lihat dan selami warna abu-abu
Hingga masuk dan menetap beberapa saat di hatiku
Ku pernah dan beberapa kali mengenakan wajah lain
Agar banyak yang tersenyum bangga
Ditempatkan di suatu tempat  istimewa yang semu

Mungkin tak semua yang kau inginkan ada di saya
Tapi apa ada yang kau minta yang tak terpenuhi???
Tak usah khawatir dan tak perlu iba
Malam itu dan malam-malam selanjutnya akan baik-baik saja

Waktu kan terus berlalu dengan berbagi ceritanya
Ku ingat dan kau pun ingat potongan-potongan itu
Suatu saat kan menjadi dan kubuat utuh
Sekilas membalik diri dan ingatan kebelakang
Ada yang pergi dan ada yang datang
Menjadi seseorang yang tak akan melarikan diri
Percaya aku masih disini

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 09 April 2011

INGIN TERKENAL

Aku Sadar dan aku tahu
Bahwa segala sesuatunya akan berubah
Tapi Kuberharap akan ada satu pengecualian 
Cukup  saja  hal yang sangat berarti

Pertanyaanya :”Apakah tidak ada yang tetap sama???
Namun ku ingin ada yang tetap sama
Sesuatu yang berarti yang sering di ajarkan Isa Al Masih
Ayo berikan saja, serahkan Rasa itu, dan kitapun kan tersenyum

Maaf,..ku tak ingin menjadi terkenal dalam hidup ini
Tabe’,..ku tak ingin menjadi terkenal di dunia ini
Ku hanya ingin menjadi terkenal di dalam hati Anda…hehehe

Kalian tahu…
Angin selalu bertiup dengan tempo yang berbeda
Terkadang efeknya terasa dingin menerpah tubuh
Tetapi dengan melihat senyummu tercipta kehangatan
Dengan menatap wajahmu seperti menerangi dalam kegelapan


Masih banyak kata yang kan tercipta buatmu
Tak akan jenuh dan bosan ku berlari mengejar huruf-huruf itu
Karena kumerasa kau dan aku telah menjadi kita…
Tak perlu kumengelilingi sudut-sudut kota
Dan berteriak menyebut namamu
Karena kau selalu hadir di setiap hembusan angin
Selalu betah menetap di ruang hati

Ahhh kucoba pejamkan mataku dan berharap bermimpi lagi
Dan kalian percaya…!!!
Wajah dan senyum dari pemilik nama itu selalu saja muncul…!!!

Baca Selengkapnya...

Rabu, 06 April 2011

Waduh, Astaga, Busyet Deh...

Rasa itu kembali muncul
Mulanya kecil, membesar dan makin membesar
Berkelahi dan bertarung masih perlu
Hidup terlampau berharga buat melewatkanya datar
Terkadang cemas, terkadang gelisah, terkadang…???
Dimana hati itu teramat acak buat ditenteng
Kalian bermunculan begitu saja ada sebab dan tanpa sebab
Akibatnya ada yang biasa dan ada yang begitu dahsyat

Berkelahi dan bertarung masih perlu
Tempo hari semenjak melihat kalian di awal mata saling menatap
Dunia kalian begitu berwarna menghiasi langit yang kutatap
Tak ada obral kata, tak perlu ada suara, tak ada bunyi-bunyian
Semua itu biasanya membatasi makna yang hadir
Ada yang cuek dan ada yang super perhatian
Ada yang sangat angkuh berlalu tanpa menoleh sedikitpun
Geregetan, bergetar dan mencoba meredam itu semua
Warna itu menghadirkan banyak cahaya terang terkadang menyilaukan

Waduuuhhh…
Busyet deh…
Astaga…
Pelan namun pasti mereka melirikKu…
Datang kembali rasa yang lumayan bergetar cepat
Dan kutak kuat buat meredamnya
Berjalan makin cepat dan akhirnya berlari cepat dan makin cepat
Hinggap di rongga-rongga dada dalam
Hingga akhirnya menetap di jantung
Memompa, melahirkan spirit turun ke kaki-kaki yang lemas
Dan jantung yang mulai ngos-ngosan seiiring waktu
Berusaha bertahan dan akhirnya menyerah juga
Lalu terucap Ku tak tahan lagi sayang
Maaf kalo semenjak hari ini, di detik ini, di waktu ini
Mesti kukatakan apa adanya
Saya, Diriku, dan aku sangat menginginkanmu
Dan ku tak bohong akan hal itu

Baca Selengkapnya...

Senin, 04 April 2011

Malaikat Pun Cemburu

Hujan dan angin kompak
Berkolaborasi dengan apik
Kaki-kaki  jatuh begitu sangat malas
Maret berlalu dengan sedikit cerita

Langkahku terhenti di depan  sebuah warung kopi
Awal April yang dingin entah sampai kapan???
Di sebuah pojok nafas yang penuh sesak

Terasa detak jantung cepat tak berkata-kata
Melahirkan bahasa  banyak makna bungkam
Kerongkongan  sangat hendak berkata jelas dan singkat
Rasa cinta itu kembali terkalahkan

Guntur sesekali bergemuruh dari langit
Kilat-kilat dengan pintarnya menyela
Pelan hujan berjatuhan membasahi bumi
Melahirkan aroma tanah merasuki jiwa anak-anak manusia

Doa-doa dan harapan-harapan itu bertebaran
Dilangit hitam di malam yang memabukkan, membius dan kampungan
Bergetar seluruh badan antri mencari kata yang tepat
Agar tak ada yang tersinggung dan marah

Suatu saat akan ada sebuah pesta yangs sederhana
Mempersatukan dua jiwa duduk manis dipelaminan tersenyum
Membuat iri malaikat dan penghuni surga
Hingga mabuk menyaksikan senyum bahagia itu

Maaf malaikat kalo ajakanmu ditolak
Buat mampir bertamu di istanamu yang mewah
Dimana kau suguhkan minuman dan makanan super lezat
Berharap membuat tak ingin beranjak dan terlena
Tak usah…Jangan…itu semua memanjakan dan melemahkan kami

Tak perlu kamu menutup matamu
Menyaksikan kami berdua tersenyum dan menangis
Di tepi sebuah sungai yang didatangi dan memiliki nama
Sambil sesekali menghadap kesebuah tebing beberapa warna
Ditemani semangkok mie telur yang hangat + segelas kopi


Tak usah juga kamu merasa bersalah
Karena keangkuhanmu yang tetap menjulang tinggi
Tajam dan cantik seperti stalagtik-stalagtik didalam goa
Sebab kini kami mengerti…!!!

Baca Selengkapnya...

Kamis, 31 Maret 2011

BERBISK

karena  dini hari itu belum tiba
Kucoba peras seluruh rasa yang timbul tahun itu
Takkan ingin kubiarkan ia berlalu begitu saja
Saat  itu iya mau bubar  dan pergi
Sangat percaya tak ada satu coretan pun muncul disitu
Saat  rasa membuat pusing, Kadang sangat mau, kadang sangat ingin

Tersenyum lalu tertawa :”hehehehehe
banyak kelucuan berkomunikasi dengan rasa
Ketika  tertidur pulas entah  dia pergi kemana???
Ke duniah yang tak bernama, entahlah???
Tiba-tiba dia datang, dia tak mau berbagi cerita…
Seperti seorang anak Tk yang bermain dengan mainan favoritnya
Dipeluknya dengan erat,..di lingdungi dengan sekuat tenaga

Hujan dan hembusan angin datang sesuka hati
Mereka membisikkan tentang datangnya pagi hari
Sayang mereka pelit sangat berbagi cerita tentang dunia itu
Padahal sudah kusogok dengan segelas kopi hangat dan sebuah senyum

Ayolah…sedikit saja berbagi
Tak usah bersuara lantang
Cukup berbisik saja please…
Nanti kubuatkan power pointnya, biar kupresentasikan di dinding kamarku

Mereka masih tak berkelit dan goyah sedikitpun
Cuman memperdengarkan samar-samar sedikit tertatih
Matikan saja lampu kamarmu setiap kamu akan berbaur dengan mimpi
Biarkan gelap memenuhi kamarmu…
Tertidur saja di duniamu…
Biarkan dunia itu menjadi misteri…???

Baca Selengkapnya...

DIAM - DIAM

Tak perlu lagi saling mengisi
Entah atas nama apa???
Siapkan saja beberapa tangan
Pungut serpihan-serpihan itu
Segala tentangmu hadir di ujung senja

Kusiapkan sejuta bahkan lebih kata untukmu
Sekedar menghiburmu dari rutinitas-rutinitas itu
Sayang kau campakkan di sudut-sudut itu
Dini hari selalu memanggilnya untuk kembali

Walau tak kan lagi kuusik pertapaanmu
sudut-sudut itu takkan sanggup menghambat suara hati
Relakan saja kata-kata itu menemanimu,..ditempatmu,..disana
Jangan berhenti memperlihatkan senyum itu
Yang mampu membuat damai dan rembulan tersipu malu

Hari-hari masih saja dihiasi hujan
Di sudut itu hati terlampau lelah untuk bertarung
Di sudut lain indah tempat malaikat sering duduk
Hanya secuil  keberanian tersisa sekarang

Aku ingin menyeberangi sungai itu
Aku ingin menyusuri hutan-hutan itu
Aku ingin menapaki bukit dan gunung itu
Dimana kabut tipis begitu cantik menari di ujung senja
Ahhh…suatu hari kuwujudkan lagi itu semua

Di kekinian jalani saja dulu
Di atas kursi bermalas-malasan dalam udara yang dingin
Tak usah menjenggukku
Nikmati saja dengan asyik bermain di wadah itu
Kerinduan menyelinap diam-diam tapi ketahuan

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 26 Maret 2011

" Hati-Hatiki "

Ada suatu hari dalam hidup
Saat Dia berlutut dan berteriak lantang
“Aku akan ingkari Kau,
Aku telah berselingkuh dengan banyak hal
Paling sering kuselingkuh dengan Akal
Aku menelan Keringat, detak jantungku normal

Kurasa dia apa adanya  jujur
Ia sudah lama tak berlutut
Kecuali 1 kali seiingatku
Tempo hari yang sudah lama
Saat dia menceburkan diri ke sungai
Lalu melintas seorang laksana bidadari
Tersenyum lalu berucap: “ hati-hatiki…
Spontan berbagi banyak hal
Tak ada lagi rahasia

Beberapa kali dia meneteskan sesuatu
Saat jiwanya berbisik bidadari itu terluka
Hari itu kulihat dia berlutut lagi
Sentimentil, melankolis  cantik berkolaborasi

Baca Selengkapnya...

Rabu, 16 Maret 2011

SEDIKIT NAKAL

Kembali kupandangi bintang penuh harapan
Ada semangat yang masih tersisa
Berlari mengejar karena tertinggal
Semoga tidak terlampau jauh

Mari  temani diriku lewati waktu
Cobalah yakinkan batinku dengan sikapmu
Dengan itu  kuterjang semua yang merintang
Sampai tiba saat hasrat kita tak lagi terlarang
Kulebur  mauku seperti maumu sayang
Biarpun  mereka menghadang

Mari melangkah walau tak selalu seiiring
Sesekali penting untuk tak mengalah
Sebanyak apapun karang  yang mesti dilewati
Bersihkan matamu dan mataku
Biar tajam memandang
Kebelakang dan kedepan sama pentingnya
Jadi pondasi hidup yang kan dijalani

Terasa dirimu dan mimpi itu tetap ada
Banyak rasa sambil ingat senyum itu
Terlintas dalam masa yang telah dilewati
Seakan terlampau lama sudah tak berjumpa
Seiirng denyut jantung yang berbeda

Sering-sering kunyanyikan lagu yang kau sukai
Walau sedikit nakal dan sedikit tipuan
Tetap berjalan dan kusadar akan hal itu
Terangkai makna dari sikap itu
Terungkap isi hati di beberapa wajah

Renungan itu kembali dilakukan
Bergantian di hening dan bisingnya malam
Berimajinasi engkau ada di sini menemani
Hingga rembulan menampakkan diri 
Ayo berjanjilah

Baca Selengkapnya...

Kamis, 10 Maret 2011

Terlampau sering melibatkanmu

Pertemuan dalam hidup memiliki rahasianya sendiri
Kemanapun kaki dilangkahkan selalu ada cerita
Pergilah Kemana hati membawamu,
Tak tahu itu bisikan malaikat atau setan???

Apa mesti semuanya harus dimengerti
Coba jujur tentang banyak hal
Karena penyesalan tak pernah hadir didepan
Meski semua tak akan mudah  
Terlampau banyak cerita dan hangatnya berbagi

Tabe’ aku bukan malaikat…
Bukan mahluk dari surga…
Coba saling memberi kesempatan
Senyum timbal balik hadir di antara dinding itu

Ada sesuatu yang membuat diri dan jiwa
Saling menarik sejalan dengan hal yang terpikirkan
Apa mesti mempercayai ???
Berjalan ke arahnya dituntun oleh sesuatu
Silahkan coba bahasakan anak-anak manusia

Yakin tak ada yang kebetulan
Dari pertemuan-pertemuan itu
Tak bisa saling melarikan diri
Dari kebenaran-kebenaran itu
Dibalik episode hidup
Entah berjalan lurus, buntu, memutar, berbelok

Ada saja hal yang tak bisa dimengerti
Seperti sebuah rasa sederhana terkadang menjadi rumit
Diperjalanan hidup yang terkadang monoton
Selalu ada saja muncul kejutan-kejutan
Hadir banyak inspirasi karena kekuatan rasa itu

Tak ada gunanya bersembunyi dan berapologi
Terlebih berlari, menghindar, dan berniat membunuhnya
Rasa itu kan tetap menemukanmu
Tak akan pernah mampu ditolak
Karena itu bukan sebuah kesalahan

Maaf ucap seorang manusia bebas
Yang masih setia dengan kebodohanya
Mengejar sesuatu yang berarti dihidup yang sekali
Maaf…maaf…iya maaf…
Terlampau  sering melibatkanmu dalam coretan-coretanku

Baca Selengkapnya...

Jumat, 04 Maret 2011

kisah dan kata-kata itu belum titik (.)

Empat Mata berbagi di suatu hari
berbagi dan penuh kejujuran di dinding kamar berbeda
Bermacam corak dan warna
Ada saat kita memang mesti  bisa berterus terang
Bukan untuk perpisahan melainkan perjumpaan

Saat kelelahan datang menghampiri
Meski sering terlambat tetap saja kusesali coretan takdir
Walau mesti seperti itu skenarionya
Tapi tunggu dulu itu masih penuh ketidakpastian???

Ketika satu-persatu saling menuntaskan rasa yang ada
kisah dan kata-kata itu belum titik (.)
Masih terekam dengan jelas episode-episode itu
Berbelok, berputar  bersama kisah yang menanti di depan sana

Terasa sangat haus akan misteri-misteri itu
Karena hingga detik ini tak kudapatkan penawarnya
Tak ada yang salah dalam episode itu
Yang ada hanya menjalani skenario yang diberikan OlehNYA
Entah atas nama apa lagi mesti berpersepsi

Segala sesuatunya seperti menu penuh alternatif
Saling melihat diseberang perbatasan pagi, siang, sore
Berada disitu percaya masih bisa memulai lagi
Karena semuanya masih misteri dan belum titik (.)

Pikiran itu  salah, ketika berpikir bisa menghapus kenangan
Atas nama apapun penuh apologi
karena  kenangan itu selalu beredar mesra di udara
Selama sisa hidup akan dihirup memenuhi ruang-ruang yang ada
Saat itu kan tiba, dan tak perlu ada coretan dan ucapan Good Bye

Baca Selengkapnya...

Senin, 21 Februari 2011

Menyapa lewat cara masing-masing

Ada saat kita tak berbagi lagi
Saling mengenang saja sesuatunya
Banyak kisah yang di jalani
yang telah terukir rapi di atap jiwa dan di sudut-sudut itu
Bersama segenap nota-nota jiwa dan bibir
Disertai canda dan pertenkarang kecil, sedang, dan hebat
Penuh warna dalam perjalanan itu
Dalam sepi tak ada kata

Jika memang saat itu tiba
Saling menyimpang saja segala sesuatunya
Seiiring denyut nadi yang berdetak tak beraturan
Debar jantung tak menentu
Saat keempat mata menatap
Diiringi gerimis membasahi beranda
Kala kita menyusuri jalan itu di sinari matahari sore
Kala kita menatap bintang dan cahaya yang sama
Dalam sepi tak ada kata

Jika saat kita tak beriring lagi
Coba letakkan di hembusan angin
Di tempat yang kita anggap tepat
Di suatu titik yang muncul dan dimunculkan
Simpang saja senyum lalu lepaskan sesuka masing-masing
Biarkan waktu membawanya
Hingga kelangit ke tujuh
Bersama kolaborasi rasa yang ada
Tak ada lagi air mata, tampa kata

Jika kita tak bersua lagi
Simpang saja segala rasa yang dirasakan
terserah sesuka masing-masing
Pada lebatnya hutan, pada hujan yang turun,
Pada bintang dan bulan diangkasa, pada pepohonan,
Pada padang ilalang, pada bebatuan, dan lainnya
Sambil bermimpi seiirng waktu
Lalu berusaha mendekapnya dalam sepi

Jika kita tak berobral sesuatu lagi
Saling menyapa saja dengan cara masing-masing
Lanjutkan pilihan masing-masing
Bekerja wujudkan mimpi yang hadir
Memetik dan menata ulang segala sesuatunya
Berharap tersadar bahwa damai dan berbagi itu indah
Tak peduli lagi efek masa lalu
Karena masing-masing tahu dan sadar

hidup itu indah untuk dinikmati
Lebih indah lagi ketika dinikmati bersama
Lewat cara masing-masing
Melangkah saja dengan segala rasa yang ada
Kuawali saja dengan segelas kopi

Baca Selengkapnya...

Rabu, 16 Februari 2011

Berbicara Tanpa Suara

Aku mencari di antara lebatnya hutan
Melihat apakah aku bisa menemukan
Sebuah sesuatu yang kecil berarti
Dan  akan berkata apa adanya
Apa yang ada di pikiran saya

Namun belum ada satu diantaranya
Tertangkap dan ditangkap itu tepat,
Karena tidak ada orang lain bisa mengerti
Tentang apa yang hanya ingin kutuliskan

Semua masih terasa  sulit
Untuk mencoba menuliskan dengan yakin
Tentang bagaimana saya menggambarkan kepada Anda
Cinta yang saya kenal dan pahami ???

Sesekali  menutup mataku  dan apa yang saya lihat
Apakah seseorang yang saya suka
Seseorang yang indah
Terbawah ke dalam jiwa
Dengan beberapa senyum berbeda

Mungkin kata-kata tidak dapat menggambarkan
Tentang sesuatu yang lebih pantas  ditunjukkan
Lewat tatapan dan bahasa tubuh
Tanpa perlu mengobral kata sepatahpun

Perpaduan  baik,..lembut,.. pengertian
Pecinta dialegtika…hobi berbagi banyak hal
Murah senyum…Tak segang menolong
Deretan kata diucapkan sentiment dan kilomentil
Sambil tertawa lepas…hahaha…


Tatapan matanya menenangkan
Selalu saja cepat datang ke pikiran
Selalu damai berada disekitarnya
Semenjak pertama bersua denganya

Masih berjuang…mencoba…berdoa
Untuk menemukan beberapa kata baru ...
Demi melukiskan sosoknya
Namun aku belum bisa
Maaf atas hal itu

Jujur kutetap merasa puas
Ketika  sosok itu hanya harus tahu
Tentang bagaimana aku merasa tentang dia
Maaf dengan kata-kata saya tidak bisa menunjukkan…

Baca Selengkapnya...

Senin, 07 Februari 2011

Gregetan dengan kata itu…

Pujian jujur itu indah…
Saya paham…mawar itu tak seindah dirimu
Saya ngerti awan tak seteduh tatapan matamu
Sikap dan kata yang biasa dengan cara yang beda

Biarkan orang lain menyanjung wanita-wanita itu
Lebih indah dari apapun yang ada
Tapi maaf wanita itu tak seindah mawar tak seteduh awan
Cinta tak mencari kecantikan tapi mencari ketulusan
Sepakat atau tidak,..silahkan kita berbeda???

Pujian itu memang menyenangkan
Membuat melayang menembus langit ke tujuh
Otak serasa terhenti sejenak
Serasa ada virus ganas yang menghinggapi

Mungkin sangat dangkal ya ketika cinta hadir
Terfokus pada fisik dan rupa???
Jika kita sandingkan dengan wajah puncak gunung
Dan hamparan pantai dengan ombaknya

Sepakat...dibenarkan…diaminkan
Wanita suka pujian…
Apa adanya…yang substansi
Tak kan menghilangkan cita rasa dan keindahannya
Semua butuh ketulusan
Ayo siapa yang tak butuh???
Memang pujian itu juga mesti ada
Walau hanya hinggap sebentar di bibir anak-anak manusia

Mencintai dan dicintai
Ucapan yang sudah hadir dari dulu
Lain manusia beda cara
Tergantung referensi dan keberanian

Mencintai itu saat seseorang melempar senyum
Detak jantungmu berdetak tak karuan
Terasa damai dan tenang saat dia berada dekatmu
Serasa kuat saat dia sekedar memberi ucapan semangat
Sambil menggengam tanganmu dan menepuk pundakmu
Keringat berceceran padahal cuaca tak panas
Kaki serasa gemetaran dan gregetan tak karuan…hehehe

Cinta bekerja lewat caranya yang beragam
Mayoritas cinta tak membutuhkan jawaban saat disodorkan pertanyaan
Silahkan kita share akan hal ini…
Berdikusi tanpa saling menggurui..

Baca Selengkapnya...

Rabu, 02 Februari 2011

Dunia tertawa

Berbicara rasa itu
Berjuta rasanya
Berbicara rasa yang lain
Tak kalah banyak rasanya

Dicukupkan saja sampai disini
Silahkan pilih jalan masing-masing
Mungkin ada yang lebih pantas
Mungkin ada yang lebih
Tak usah dipertahankan
Apalagi katanya hanya urusan duniawi

Seperti itu ucapnya
Seperti itu tulisannya
Begitu akhir episodenya
Berakhir seperti tayangan di TV

Silahkan tertawa Dunia
Terlihat rembulan redup beberapa saat
Bintang pun malu untuk menampakkan diri
Matahari tak seramah yang dulu

Yang tersisa hanya embun dan hujan
Menemani episode baru
Diolah menjadi teman relaksasi
Membuat Jiwa dan raga siap
Menyambut Malaikat lain
Hadir dengan senyum yang beda

Maaf matahari
Kali ini bulan yang jadi pemenang
Walau tak ada bintang menemani
Tetap menghadirkan senyum anak-anak manusia

Satu malaikat kembali terbang tinggi
Tak menoleh sedikitpun
Dunia dan seiisinya tertawa riang gembira
Karena rasa yang sama kembali hadir

Malaikat menampakkan kedua sayapnya
Warnanya putih bersih
Berpadu dengan warna biru diangkasa sana
Menikmati sangat
Entah atas nama apa???
Apa paradox???
Apa kontradiksi???
Apa Kebohongan???
Apa Kemunafikan???
Atau in the name of fun???

Tak apa-apa terlontar darinya
Syukur dan tetap melangkah
walau tersenggol...melakoni manis, pahit kenyataan...

Baca Selengkapnya...

Selasa, 25 Januari 2011

Solitare dan Malam

Pada suatu ruang dan entah itu pagi, sore atau malam hari???
Ditempat yang sangat sempit disuatu jalan tak bernama
Tersipu sambil berbagi rayuan dengan waktu yang menggoda
Suatu waktu kita kan terpisah entah sebabnya apa???

Dalam tanya dan bimbangku ku coba raih angin dan gerimis hujan
Bila malam tiba ku ingin meraih banyak alur bersamamu
Berpetualang menyusur rimba, goa, dan anak-anak sungai

Entah darimana datangnya pelangi tersenyum diangkasa
Seiiring Suaramu yang pilu…
Penuh tanya  yang akan terjawab oleh waktu
Suatu  kali berdua kan menangis dan tak ada yang menolong

Saat Solitare itu melekat pada diri kita
Mesra dan tenggelam bersama matahari
Ada pagi,siang dan malam
Serasa ingin kembali ke masa kanak-kanak dulu
Indah tanpa ada rasa itu…hehehe

Tiba-tiba kita terasa seperti orang asing
Tak tau ujung jalan yang ditempuh
Tersesat di banyak jalan yang tak bernama
Tanpa ada cahaya…

Tak perlu merayu pada bayang-bayang ilusi
Tak perlu lari bersama angan-angan
Carilah sebuah pohon
Diantara lebatnya hutan-hutan itu

Kuhirup aroma kopi sejenak
Lalu kuminum pelan-pelan
Nikmatnya bertambah hangat
Lewat banyak wajah yang hadir

Baca Selengkapnya...

Kamis, 20 Januari 2011

Kegagalan sebuah Keseimbangan

Kalau perkataanmu itu benar,…coba susul aku ke Bawakaraeng
Secantik melati itu melangkah berlalu dengan santainya
Perkataan itu harus dibuktikan
Tak sekedar diucapkan
Bukan hanya sekedar sms, surat, dan ucapan ditelepon

Terulang seperti tempo hari
Satu sosok pergi sambil melempar senyum
Efeknya masih terasa hingga detik ini
Mungkin karena begitu indah…
Senyum yang sering membuatnya tersenyum
Ucapnya…Dasar…hehehe

Tak mungkin dia menghilang begitu saja
Tanpa ada jejak sedikitpun
Stres tak karuan, letih minta ampun
Tapi tetap saja melangkah mencari jejak
“Coba Katakan apa yang membuatmu menyusulku???
“Ahh..masa kamu pertanyakan alasanku???
Apa yang akan kamu katakan “ CINTA”
Tersenyum sambil memandang bebatuan diantara pepohonan
Keheranan, lalu bertanya apa itu saja responmu???
“Maksudmu ???
Anda sudah tau sejak tempo hari bagaimana isi hatiku???
Apa semua itu belum menjadi bukti tentang syarat yang kau ajukan???
“Siapa yang mengajukan syarat??
Terdiam tertunduk…
“ Lalu..???
Tersenyum dan berucap,..Iya sudah…hmm…
Dengan santai berucap: makasih banyak ya…ku sudah mengetahuinya dari dulu
Ada apa sebenarnya dengan dirimu???
“ Coba bertanya ke bawakaraeng…
Apa kamu sudah Gila???
Kamu pikir batu, pohon, dan ranting-ranting itu bisa berbicara
Tapi ingat dan camkan,..Aku tak akan berhenti..
Apa kamu yakin???
Pikir dulu baik-baik…
Kamu tau,..Ku mulai menyukaimu..percaya itu
Kamu mau tau kusarankan ke bawakaraeng???
“Cuman ingin melihat reaksimu tentang salah satu kebiasaanku…hahaha…
Kamu kan selalu bilang sayang,..cinta,..dan sebangsanya..
Coba kamu gambarkan lewat beberapa puluhan kalimat tentang kata yang sebangsa itu…
Ayo tak usah malu…ku siap mendengarkan
Tak usah takut gagal dan ditolak
Karena kegagalan itu adalah keseimbangan…
Rampungkan saja gambaranmu tentang kata-kata yang sebangsa itu
Lalu temui aku lagi Di bawakaraeng ya…selamat tinggal…!!!


Nb : Buat yang di Malang...Makasih buat inspirasinya

Baca Selengkapnya...

Kamis, 13 Januari 2011

Bukan siapa-siapa

Rasa itu menjadi tak berbeda...
menjelma kata-kata...
Coba lihat dicermin...
Lelah namun tak kumaki...
Shubuh dan hujan menjadi satu
Diantara bisikan Setan + Malaikat...

Coba katakan nilainya rasa sakit
Ketika sadar memainkan permainan yang salah
Dibutakan oleh pikiran setan
Tak bisa membaca hati dan melewati batas

Apa adanya Pun Tak dianggap
Sia-sia menghabiskan banyak hal
Sebab yang ada curiga dan ketidakpercayaan
Seperti halnya setan yang menjerumuskan adam

Ingin meneteskan sesuatu
Seperti halnya hujan yang menetes
Disertai angin dingin
Sedingin perasaan saat ini

Simpel namun bukan sebuah kata untuk melawan
Tak Perlu ada tetesan darah
Semua baik-baik saja
Hanya sedikit kehampaan

Biarkan saja…
Hanya memberi sekilas…
Tak perlu menghabiskan waktu bermimpi
Jangan terlampau sering berucap Tentang takdir

Menatap cermin…
Memandangi langit yang masih hitam
Angin dingin berbisik
Hari lain,..bulan,..matahari,..Malaikat,..setan,..dan nama lain
Menunggu atas namamu

Tidak ada salahnya
Mampir di satu gerbang
Sebelum menetap di gerbang yang lain
Itu lumbrah dan hukum tidak melarang

Berjalan…
Berlari…
Sedikit merenung
Kita memang bukan siapa-siapa

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 08 Januari 2011

Tanjung Palette

Hamparan laut dan tamparan angin malam itu
MenyadarkanKu
Tahun yang telah berganti
Dan telah pergi
Tak akan bisa kembali
Kerut diwajahku
Bagai saksi
Jalan yang telah kutempuh

Mencoba kuhitung hari
Mencoba hitung semua mimpi
Yang belum menjelma menjadi nyata
Ucapku harus kuraih
Kesempatan ini
Sebelum waktu berhenti mendatangiku

Ada lembaran yang mesti tutup
Ada satu persatu yang mesti dirubah dan dipoles
Tentang cerita lalu di antara engkau dan aku
Tentang dua hati iyang pernah percaya
Tentang seribu mimpi tanpa ragu tanpa curiga

Waktunya telah tiba
Ku tak ingin lagi
Menunggu, dan menanti
Harapan tuk hidupkan rasa yang perlahan terkikis
Oleh waktu

Ku tak ingin lagi dibuai kata-kata indahmu
Seperti namanmu yang indah
Hanya tuk kecewa

Hamparan karang-karang itu
Berkata lewat hembusan angin
Cukup sudah…
Kamu sudah lelah dan letih bersandiwara

Biarkan dia pergi beserta namanya yang indah
Dokumentasikan saja dan susun rapi
Cerita dan coretan yang tercipta buatnya
lagu yang dipersembahkan buatnya

Tiba-tiba kumerasa sepi sangat
Sambil menatap hamparan laut
Deretan batu karang
Diterpah hembusan angin malam
Tanjung palette…

Baca Selengkapnya...